Proyek Moda Raya Terpadu pertama kali digagas oleh Habibie ketika menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tahun 1985.
Saat itu, MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional, dan dia tengah mendalami berbagai studi dan penelitian demi menghadirkan transportasi massal berupa proyek MRT.
Ada empat studi yang dimaksud, yaitu Jakarta Urban Transport Program (1986-1987), Integrated Transport System Improvement by Railway and Feeder Service (1988-1989), Transport Network Planning and Regulation (1989-1992), dan Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992).
Keempat studi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso (1997-2007).
Konsep awalnya, MRT akan dibangun dengan konstruksi jalur bawah tanah yang disebut subway.
Pada 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan proyek ini sebagai proyek nasional.
Proyek infrastruktur lain yang juga digagas Habibie yakni Jalan Trans Papua.
Namun pada saat itu, proyek sepanjang 4.330 kilometer yang terbentang dari Sorong hingga ke Merauke ini baru dikerjakan secara sporadis.
10. Monumen Cinta Sejati di Parepare
Kisah cinta Habibie dan Ainun, istrinya diabadikan lewat monumen yang dinamakan Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie.