Dokumen yang dibawa laki-laki itu berisi kesepakatan pihak Ko Ayun soal akses jalan menuju rumahnya bukan tanah pribadi Ko Ayun ataupun akses umum.
“Ya dipaksa namanya kalau ada tiga orang laki-laki berbadan besar terus minta mertua saya tanda tangan. Mereka bilang kalau tidak mau menandatangani, laki-laki ini tidak mau pergi," ucapnya.
Akhirnya istri Ko Ayun bersedia meneken dokumen itu.
Setelah selang beberapa saat surat itu ditandatangani, proyek bangunan depan rumahnya itu pun kemudian mulai dikerjakan dan menutupi akses keluar masuk rumahnya.
Sempat mediasi agar akses jalan dibuka Keluarga Ko Ayun bahkan sempat mediasi bersama pengelola PT Hengtraco, RT, dan lurah setempat terkait permintaannya membangun jalur akses keluar masuk untuk rumahnya.
Namun, hal itu tak ditanggapi oleh PT Hengtraco. Bahkan, pembangunan proyek gudangnya tetap dilanjutkan dan hampir menutupi sebagian besar rumah Ko Ayun.
Sandri berharap pihak PT Hengtraco agar membuatkan akses jalan keluar masuk bagi keluarganya.
“Masa kami harus terbang kalau mau keluar, misalkan bangunannya udah jadi, pasti akan menutupi rumah kami. Lalu kami lewat mana lagi aksesnya, hanya satu akses kami,” tutur Sandri.
(Cynthia Lova)
Baca Juga: Viral Rekaman Murid SD Dikeroyok dan Dipukuli Siswa Lain, Endingnya Bikin Haru
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Ko Ayun yang Rumahnya Terkepung Bangunan Proyek"