Pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai lebih kurang satu tahun lalu, pada Jumat (8/4/2016).
Pembangunan simpang susun Semanggi tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada dengan nilai sekitar Rp 360 miliar.
Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya.
Dulu, Ahok begitu membanggakan proyek Simpang Susun Semanggi dan menyebutnya sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara full precast melengkung (hiperbolik).