"Iya memang dia punya rumah itu, cuma dia jarang pulang. Penduduk asli sini dia, cuman lahir di Jakarta. Sekolah juga dia di Jakarta, dan kuliah katanya di luar negeri," ujar tetangga Ari yang lainnya saat ditemui di rumahnya.
"Dia sebentar aja kalau kesini, pagi datang, siang atau sore sudah balik. Gak nginep di rumah dia, tidur di hotel. Ia cuma datang pas acara besar aja," lanjut si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu dari penulusuran Tribun Bali, di rumah Ari Askhara hanya terlihat mobil, foto lukisan Ari Askhara dan pagar coklat yang tertutup rapat.
Sedangkan tetangga korban menuturkan jika di rumah tersebut hanya ada pembantunya saja.
Karena itulah tidak banyak aktivitas terlihat dari rumah dengan warna coklat tersebut.
Bahkan, para tetangga tahu permasalahan yang menjerat Ari Askhara hanya dari televisi.
"Orang-orang sini juga baru tahu masalah dia, baru tau pas ramai-ramai diberitakan di Tv. Sekarang ya cuman ada pembantunya saja, tapi jarang keliatan karena ditutup rapat. Pembantunya dari luar sini," tutupnya.
Jarang berada di rumah dan dikenal tertutup, rupanya di mata para tetangga keluarga Ari Askhara dikenal royal terhadap kegiatan di lingkungan kampung.
Kelian (kepala lingkungan) Banjar Dinas Padang Bali, Gede Mustika mengungkapkan hal tersebut dan juga menyinggung bahwa Ari Askhara memiliki banyak aset rumah dan tanah di Bali.
Baca Juga: Terjadi Lagi, 8 Siswi SMA ini Pesta Miras Usai Ujian, Kepala Sekolah Segera Ambil Tindakan!