Suar.ID - Ternyata Soeharto atau yang biasa disapa Pak Harto sudah menyiapkan "penggantinya" sebelum lengeser pada Mei 1998.
Hingga detik ini, Pak Harto masih menjadi presiden paling lama di Indonesia.
Kekuasaannya membentang dari 1966 hingga 1998, kurang lebih 32 tahun.
Kekuasaannya tumbang setelah adanya krisis multidimensi yang saat itu melanda Indonesia.
Termasuk juga melambungnya harga sejumlah kebutuhan pokok.
Akibatnya, gelombang reformasi pun muncul, dan mendesak Soeharto agar segera mundur dari jabatannya.
Karena desakan dari berbagai pihak, Soeharto kemudian memutuskan mundur dari posisinya sebagai presiden.
Meski demikian, sebelum didesak mundur dari jabatannya, Soeharto sebenarnya sudah pernah ditanya mengenai sosok yang akan menggantikannya.
Itu seperti yang terdapat dalam buku Sisi Lain Istana, Dari Zaman Bung Karno Sampai SBY karya J Osdar.
Dalam buku terbitan 2014 itu disebutkan, beberapa bulan menjelang Pemilu 1997, tepatnya pada Maret 1997, Soeharto pernah berdialog dengan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Dialog tersebut terjadi di Bina Graha, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Saat itu, anggota KNPI tersebut menanyakan sesuatu kepada Soeharto.