"Jalannya di sana sempit, terus bebatuan, ada belokan, turunan, dan tanjakan," ungkap Luchyana.
Lebih lanjut, Luchyana mengatakan, saat melihat kubah masjid, ia yang berada di kursi depan mengeluarkan smartphone untuk merekam momen perjalanannya.
Awalnya Luchyana ingin melakukan live streaming.
Namun, kawasan tersebut tidak terjangkau sinyal sehingga ia memilih merekam menggunakan video lewat fitur smartphone-nya.
"Akhirnya saya video saja, kira-kira 15 menit-an," kata Luchyana.
Dirinya mengaku membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di lokasi masjid megah ini.
Sesampainya di sana, Luchyana dan teman-temannya dibuat takjub dan merinding dengan keadaan masjid yang tidak memiliki nama ini.
Luchyana mengatakan masjid tersebut berbeda dengan masjid-masjid di kota yang ia lihat selama ini.
Menutur penuturan perempuan asli Kabupaten Jeneponto ini masjid tersebut memiliki desain klasik yang unik di bagian eksteriornya.
"Saya sampai di sana kayak mimpi, kayak di negeri-negeri dongeng, bagus sekali," ungkap dia.
Untuk mengobati rasa penasarannya, Luchyana bertanya ke seorang temannya perihal informasi tersebut.