"Kami harus mendukung Hong Kong. Namun saya juga bersama Presiden Xi Jinping," katanya.
Dia kembali berkoar jika bukan karena permintaannya, ribuan orang di salah satu pusat finansial dunia itu bakal tewas karena bentrokan dengan keamanan.
Lebih lanjut, presiden ke-45 AS itu juga mengomentari upaya pemakzulan terhadap dirinya yang dilakukan oleh oposisi Partai Demokrat.
Demokrat melalui DPR AS mencoba memastikan apakah Trump sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina seharga 400 juta dollar AS, sekitar Rp5,6 triliun.
Trump menggunakan bantuan itu untuk menekan Kiev supaya menyelidiki Joe Biden, calon penantangnya di Pilpres AS 2020 mendatang.
Dia bersikukuh tidak melakukan perbuatan yang salah, dan percaya diri menyatakan pemakzulan tidak akan mengenai dirinya.
"Saya pikir mereka bakal sulit memakzulkan saya karena saya tidak melakukan kesalahan," lanjut suami Melania tersebut. Namun, jika nantinya di benar-benar dimakzulkan, maka dia menghendaki adanya sidang di Senat.
"Jujur, saya ingin itu (sidang)," terangnya.