Suar.ID - 911 adalah saluran telepon khusus untuk panggilan darurat yang digunakan oleh warga Amerika Serikat.
Saluran telepon tersebut bekerja dengan baik sehingga warga Amerika yang sedang dalam keadaan darurat, bisa segera ditolong.
Namun suatu ketika, operator 911 menerima telepon aneh dari seorang wanita.
Petugas yang menerima telepon 911, Tim Teneyck, mengungkapkan awalnya dia merasa bahwa wanita itu menekan nomor yang salah.
Baca Juga: Viral! Oknum Guru Ini Diam-diam Masukkan Ponsel ke Bawah Rok Siswinya, Buat Apa Coba?
Namun, dikutip BBC, dia bersikeras bahwa sudah menekan nomor yang benar, dan Teneyck pun langsung menyadari itu merupakan situasi yang sangat serius.
Teneyck teringat pernah membaca sebuah forum yang membahas bagaimana korban kekerasan menggunakan kode tertentu untuk meminta bantuan.
"Anda pernah melihat situasai seperti ini di Facebook, tetapi tentu Anda tidak terlatih untuk benar-benar merasakannya," ungkapnya.
"Penerima telepon lain mengaku kepada saya, mereka tentu tidak akan mengangkatnya, dan mengabaikannya begitu saja," lanjut Teneyck.
Baca Juga: Netizen Kaget Melihat Foto Istri Komisaris Utama PT Pertamina sedang Menggendong Bayi, Anak Siapa?
Dalam laporan media lokal, wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu mengaku bahwa ibunya tengah menjadi korban KDRT.
Dia berpura-pura tengah memesan pizza dalam layanan darurat 911 untuk melapor ke polisi tentang kejadian tersebut.
Begini transkrip percakapan antara Teneyck dan wanita yang ibunya jadi korban KDRT:
Teneyck: "Oregon 911"
Penelepon: "Saya ingin memesan pizza di alamat ini" (seraya membeberkan alamatnya)
Teneyck: "Anda menelepon 911 untuk memesan pizza?"
Penelepon: "Uh, ya. Di apartemen" (sambil mengungkapkan nama apartemennya)
Teneyck: "Anda jelas menelepon nomor yang salah untuk memesan pizza"
Penelepon: "Tidak, tidak, Anda salah memahami"
Teneyck: "Saya bisa mengabaikan Anda sekarang"
Setelah itu, si penelepon menemukan cara pintar untuk menjawab pertanyaan Teneyck, dan bisa menyebutkan seberapa bahaya situasi yang dialami mereka, dan bantuan apa yang mereka butuhkan.
Teneyck: "Apakah pria itu masih di sana?"
Penelepon: "Yap, saya butuh pizza yang besar"
Teneyck: "Baik, bagaimana dengan layanan medis? Apakah Anda membutuhkannya?"
Penelepon: "Tidak, dengan pepperoni saja."
Tidak ada yang tahu bagaimana ide tersebut tercetus.
Namun, skenario serupa pernah diperkenalkan oleh Asosiasi Perlindungan Perempuan Norwegia pada 2010.
Kemudian pada 2014 seorang netizen di forum daring Reddit yang mengaku sebagai operator 911 mengungkapkan dia pernah mendapat menelepon korban penyiksaan memesan pizza.
Dia menuturkan bagaimana awalnya percakapan itu "terasa bodoh, sebelum bergerak serius", dan membeberkan detail seperti yang dialami Teneyck.
Skenario itu viral dengan nama "pengumuman layanan publik", dengan satu unggahan Facebook mengklaim para operator terlatih untuk memahami kode itu.
Namun, klaim tersebut terbantahkan tahun lalu melalui Christopher Carver, Direktur Operasional Pusat Operator Asosiasi Nomor Darurat AS.
Kepada Associated Press, Carver mengungkapkan para polisi yang membawahkan layanan 911 tidak dilatih menggunakan kode tertentu.
Berharap bahwa percakapan rahasia bisa dimengerti, memberikan tanda bahaya.
Dia pun menyarankan korban untuk menggunakan SMS 911.
Carver melanjutkan, para penerima telepon tidak akan menutup telepon mereka.
Yang perlu dilakukan korban adalah memberi tahu di mana lokasi mereka.