Setiap harinya, dia tiga hingga empat kali berjaga di gubuk itu.
Tambak yang dijaganya membudidayakan kepiting dan ikan.
Di gubuk itu lah ketiga anaknya sering duduk-duduk. Ketika ditanya mungkinkah di lokasi itu dijadikan tempat membuat bom, dia menjawab singkat.
"Nggak tahu lah. Nanti kalau ada kan hasil dari polisi itu lah," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Anaknya Jadi Terduga Teroris Bom Medan, Ini Ungkapan Hati Sang Ayah"