Follow Us

Viral Video Masinis Kereta Api Turun di Perlintasan untuk Jajan ke Warung, Terkuak Fakta Sebenarnya, Jangan Salah Sangka Dulu

Rahma Imanina Hasfi - Sabtu, 09 November 2019 | 12:52
Sebuah video yang menampilkan seorang masinis turun dari lokomotif dan membeli makanan di warung sedang menjadi perbincangan hangat
Tangkap layar Twitter/ @chamberafli

Sebuah video yang menampilkan seorang masinis turun dari lokomotif dan membeli makanan di warung sedang menjadi perbincangan hangat

Bahkan, unggahan video tersebut telah di retweet sebanyak lebih dari 58 ribu kali oleh pengguna Twitter lainnya.

PT Kereta Api Indonesia, melalui akun Facebook resmi mereka, Kereta Api Kita, memberikan penjelasan tentang video tersebut.

Menurut KAI, masinis dalam video itu bukan sengaja menghentikan kereta untuk membeli makanan.

"Tidak benar bahwa penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan," ujar VP Public Relations KAI Edy Kuswoyo, Jumat (8/11/2019).

Edy menegaskan bahwa kejadian penutupan perlintasan tersebut selalu terjadi setiap harinya dan merupakan hal yang normal terjadi di Stasiun Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi," ucap dia.

Baca Juga: Iklan Lama Keluarga yang Setiap Hari Makan Mi Instan Viral Kembali, Ini yang Terjadi pada Perut saat Kita Setiap Hari Makan Mi Instan

Edy menyebut kejadian tersebut berlangsung pada 31 Oktober 2019.

"Kejadian berlangsung pada 31 Oktober 2019, KA Pangrango rute Sukabumi-Bogor dengan nomor 393 sedang melakukan pemberhentian di Stasiun Parungkuda untuk proses naik dan turun penumpang," lanjutnya.

Ia menambahkan, setiap kereta api yang berhenti di Stasiun Parangkuda, bagian lokomotifnya akan menutup Jalan Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplasemen stasiun, seperti yang ditampilan di video viral itu.

"Setiap Kereta Api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, Lokomotifnya akan menutup Jl. Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplasemen stasiun. Hal tersebut dikarenakan stasiun yang kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang, sehingga posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan sebidang." tutur Edy.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest