Alkohol disajikan di pesta itu, kata petugas kepolisian setempat.
Tetapipolisi juga sedang menyelidiki apakah ada obat-obatan yang digunakan para tersangka.
Orlando Zapata, pengacara departemen Oruro, mengatakan Jhoselin "tidak ingat apa yang terjadi, dia merasa sangat dingin dan menunjukkan rasa sakit yang kuat di pinggul".
Ratusan orang berkumpul untuk meratapi kematian Jhoselin di pemakamannya minggu lalu.
Kematian tragis itu terjadi setelah tujuh perkosaan geng dilaporkan terjadi di Bolivia antara Januarihingga April 2019. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)