Kertas-kertas itu ternyata berisi ungkapan kekecewaan yang ditulis dengan tinta warna merah.
Siswanto menerangkan, korban diduga bunuh diri karena depresi masalah keluarga.
Sebab, dalam surat yang ditinggalkan, korban menulis secara gamblang terkait masalah yang dialami dengan keluarganya.
Dalam surat itu, korban merasa pihak keluarga menjegal usahanya.
Dia juga kecewa dengan sikap keluarganya yang selama ini ia bantu malah menjauhinya.
Dalam tulisannya tersebut, ia juga menyebut beberapa nama orang dan beserta nomer ponsel.
"Kemungkinan, dia tak kuat menahan masalah dengan keluarga atau saudara-saudaranya, sehingga bunuh diri," ujar Siswanto.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menerima hasil visum.
Berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban.
"Hingga saat ini pihak Rumah Sakit Djoelham menunggu keluarga terdekat apakah mayat dilakukan otopsi atau tidak dan untuk saat ini hanya dilakukan visum," kata Siswanto.