Suar.ID - Penemuan mengejutkan terjadi di sebuah rumah di Jember, Jawa Timur.
Jenazah ditemukan telah dicor di lantai musala rumah tersebut.
Diduga jenazah tersebut adalah Surono, seorang pria yang sudah hilang sekitar 7 bulan, yang tak lain penghuni rumah lokasi ditemukannya jenazah.
Dilansir dari Tribunnews.com (4/11/2019), Aparat kepolisian membongkar musala tersebut setelah mendapat laporan yang dibuat pihak keluarga kepada polisi.
Surono (47) adalah warga Sumber, Salak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Baca Juga: Kronologi dan Motif Pembunuhan PNS Kementerian PU yang Jenazahnya Dicor Semen
Polisi membenarkan penemuan jenazah itu dan mengungkap jika ketika ditemukan jenazah yang dicor di lantai musala itu masih dalam keadaan utuh.
"Bukan tulang yang bercerai berai namun jasad yang masih utuh. Hanya ada beberapa bagian jasad yang sudha rusak," ungkap AKBP Alfian Nurrizal kepada Surya.
Dibongkarnya lantai musala itu bermula dari keluarga yang merasa bahwa ada yang janggal dengan hilangnya Surono.
Mereka pun menduga bahwa Surono telah dibunuh oleh putra kandungnya sendiri.
Namun, Polsek Ledokombo belum menentukan tersangka dan masih terus mendalami kasus tersebut.
AKP Wardoyo Polsek Ledokombo menuturkan bahwa laporan dibuat oleh pihak keluarga sendiri yang membuat pengakuan bahwa yang membunuh adalah anak Surono sendiri.
"Laporannya dari pihak keluarga sendiri, mungkin merasa ada permasalahan di dalam rumah tangga sehingga membuka bahwa yang membunuh adalah anak saya," tutur AKP Wardoyo.
Namun, saat diperiksa dan ditanya si anak berinisial B tidak mengaku.
Baca Juga: Viral Video Curhatan Ojol Keluhkan Terima Pesanan Benda Tak Biasa: 'Memang Aku Mau Sirkus?'
"Si anak ditanya dan diperiksa ternyata si anak tidak mengaku justru mendalih orangtuanya," kata AKP Wardoyo.
AKP Wardoyo pun mengatakan bahwa pihaknya dan tim dari Polres akan berupaya untuk menentukan siapa pelakunya.
Diketahui dari istri korban, Sani, jika Surono dan anaknya kerap tidak akur.
Sani menuturkan, sebelum korban hilang, anaknya sempat marah dengan korban karena korban tidak memberi uang yang diminta anaknya.
"Memang tidak suka sama bapaknya, dibunuh di dalam kamar, yang menggali kuburan juga anaknya, yang membuat pondasi anaknya, yang memasang keramiknya tukang," tutur Sani.
Sebelumnya, Surono telah menghilang sejak 7 bulan yang lalu.
Setelah ada laporan penguburan jenazah di bawah lantai musala, Polsek dan Polres melakukan penyelidikan.
"Dan ternyata setelah kita melakukan penyelidikan, kita melakukan bongkar sesuai dengan persetujuan keluarga akhirnya kami temukan adanya sebuah karung yang ditutup dan ada jasad didalamnya," tambah AKBP Alfian.
Selanjutnya, pihak kepolisian bekerjasama dengan Disaster victim investigation (DVA) melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, jasad ditemukan pada ke dalaman sekira 80 sentimeter, pada ke dalaman pertama ada cor-coran yang kasar, kemudian ditimbun dengan tanah, setelah itu di cor kembali.
"Jasad berada di kedalaman kurang lebih sekira 80 sentimeter, di kedalaman pertama ada sebuah cor yangyang kasar, setelah itu ditimbun dengan tanah sedalam sekira 58 sentimeter, kemudian setelah timbunan tanah dilakukan pengecoran secara rapi dan keras kurang lebih sekira 25 sentimeter," terangnya.
"Setelah itu baru dilapisi dengan keramik berwarna hitam," sambungnya.
Informasi dari interogasi yang dilakukan pihak kepolisian, pengecoran dilakukan oleh tiga orang, satu di antaranya adalah anak korban yang pada saat itu juga menimbun tanah dan mengecor.
Selain itu, ada satu saksi berinisial S yang membantu dalam mengkramik.
"Jadi pada saat itu untuk kondisi awal bahwa timbunan dan cor-coran itu sudah dilakukan oleh saudara B (anak korban),"
"Ketiganya belum ditetapkan sebagai tersangka, kepolisian masih fokus untuk mengambil jasad korban," katanya.
Saat ini istri korban, anak korban, dan satu saksi diamankan di Polsek Ledokombo.