"Ono seng sering nyore neng bandara? Kene tuku cilok neng kene. (Ada yang sering mengahabisakan waktu sore di bandara? Sini beli cilok)." tulis akun tersebut.
Tak butuh waktu lama, postingan ini pun mendapatkan berbagai komentar dari netizen.
"Nak meh balek kampung lewat kono, meh mandek tuku cilok palah ndak kuat aku. Wedi rinduku ketinggalan nok kono (kalau mau pulang kampung pasti lewat situ, mau mampir tapi gak kuat, gak kuat kalau rinduku ketinggalan)" komen akun @gilrmdhn_.
"Aku sering lewat kono min. Biasane seng tuku akehe mas mas jomblo ketoke (aku biasa lewat sana min, biasanya yang beli kebanyakan mas-mas jomblo kayaknya)" tulis akun @irfsaw.
"Wes tau aku min numbas i Somai ne mbak e Iki...manis e rek (Sudah pernah beli siomainya mbaknya, manisnya rek)" lanjut akun @ayu.yuni_.
Awal jualan cilok
Kembali dilansirTribunnews, Utari mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan cilok sejak Juli 2019 atau sekitar lima bulan lalu.
Mulanya ia berjualan cilok ini untuk membantu kakaknya karena dagangannya sepi.
"Soalnya saya di sini cuma membantu Kakak saya."
"Dulu agak kurang maju," ujarnya.