Presiden Vladimir Putin hanyalah satu dari selusin penguasa Kremlin, selama masa hidup Tanzilya.
Para pejabat mengatakan akta kelahirannya dan paspor dalam negeri Rusia mengindikasikan usianya yang panjang.
Sebagai seorang dari etnis Kazakh dan seorang Muslim, Tanzilya dilahirkan sebagai anak tertua dari delapan bersaudara, yang membuatnya turut membesarkan saudara-saudaranya.
Ia menikah setelah terjadinya revolusi Rusia ketika ia bekerja sebagai buruh di sebuah pertanian kolektif Soviet.
Dia tidak memiliki anak sebelum suami pertamanya hilang selama Perang Dunia Kedua.
Namun dia menemukan kebahagiaan selama dekade terakhir Stalin berkuasa, setelah menikahi Musagali Bisembeev, yang 16 tahun lebih tua darinya.
Shintas berkata, "Ibu bertemu ayah pada 1946. Ibuku berusia 50 dan Ayahku berusia lebih dari 60, tetapi dia adalah orang yang kuat, dia bekerja di pertanian kolektif dan melakukan sebanyak yang dua pria lakukan."
"Setelah perang, orangtuaku tinggal di tempat perlindungan tentara dan putra pertama mereka meninggal dalam masa kanak-kanaknya."
"Mereka sangat miskin sehingga tidak mampu membeli rumah yang layak, dan mungkin inilah sebabnya bayi mereka meninggal."