Dari situ mereka menentukan garis ibu tertua yang diketahui manusia.
Kesimpulan mereka, yang belum dikutip oleh peneliti lain, didasarkan pada analisis terhadap 1.217 sampel DNA mitokondria.
"Saya benar-benar berhati-hati dalam menggunakan distribusi genetika modern untuk menyimpulkan dengan tepat di mana populasi leluhur hidup 200.000 tahun yang lalu," kata Chris Stringer.
"Khususnya di benua yang besar dan kompleksnya sama dengan Afrika."
Chris Stringer kerap mempelajari asal-usul manusia di Natural History Museum di London, kepada Penjaga.
Para ilmuwan mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature.