Suar.ID - Dalam kehidupan bersama saudara kandung, tidak jarang konflik terjadi antara satu sama lain.
Namun seorang bocah di Cina membawa konflik antara dirinya dan saudara kandung ke tingkat yang berbahaya.
Hal ini ia lakukan dengan cara menampar saudara laki-lakinya yang masih berusia dua tahun hingga dia tersungkur ke jalanan.
Padahal, situasi kendaraan saat itu cukup ramai, banyak mobil yang melaju.
Dilansir dari Asia One pada Jumat (11/10/2019), Polisi setempat mengkonfirmasi di sebuah postingan Weibo bahwa insiden itu terjadi di kota Tongren, Guizhou pada 6 Oktober.
Rekaman CCTV dari insiden tersebut menunjukkan kedua bocah lelaki, yang tidak disebutkan namanya, berjalan di sisi jalan, nyaris mendekati lalu lintas yangramai akan kendaraan yang berlalu lalang.
Sang kakak kemudian berbalik dan menampar wajah adiknya yang masih balita.
Apa yang dilakukannya itu membuat bayi tersebut tersungkur mendekati sedan merah yang sedang melaju.
Meskipun pengemudi sedan langsung segera mengerem, bocah itu sudah bertabrakan oleh mobil tersebut dan tersungkur di bawah mobil.
Kakak yang telah menampar adiknya itu langsung panik dan bergegas membantu adiknya.
Namun tragisnya, sang adik malah tidak bisa ditarik keluar dari mobil karena tersangkut.
Beberapa petugas polisi yang sedang bertugas di dekatnya mengangkat mobil tersebut dengan bantuan dari beberapa orang yang lewat dan mengeluarkan bocah itu dalam waktu satu menit.
Polisi mengatakan bahwa anak itu dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan beruntung bisa pulang hanya dengan beberapa lecet di dahinya.
Meskipun konflik antara saudara kandung tidak dapat dihindari, para ahli mengatakan orang tua harus mewaspadai tentang intimidasi dalam keluarga karena dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.
Menurut Stevie Grassetti, seorang psikolog di West Chester University di Pennsylvania, "Orang tua harus berbicara dengan anak-anak mereka tentang nilai-nilai dan ekspektasi mereka, juga membantu membimbing anak-anak berinteraksi dengan saudara kandung dengan cara kekeluargaan." (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)