"Sedih memang ceritanya. Mau bilang apa, begini sudah kondisi kami di sini. Mau minta bantuan kepada pemerintah juga, kami tidak punya akses. Semuanya serba terbatas," ungkap Tobias.
Tobias berharap kondisi keluarganya diketahui oleh pemerintah, sehingga anaknya bisa mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.
"Kami butuh bantuan. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Tolong kami adik. Kalau bisa, anak saya butuh kursi roda," pinta Tobias sambil meneteskan air matanya.
Saat Kompas.com mendatangi rumah Ristan, ia terlihat mengenakan baju lusuh dan kotor.
Ia keluar masuk rumah dengan cara digotong orangtuanya.
Dari halaman rumahnya, Ristan hanya bisa menyaksikan aktivitas orang tua dan adik-adiknya.
Ristan ingin beraktivitas seperti adik-adiknya yang normal.
Namun, kondisi fisik menghambat Ristan untuk bergerak bebas.
"Saya mau bermain bebas seperti adik-adik," ucap Ristan sambil mengusap wajahnya. Setelah mengucap kalimat itu, Ristan tertunduk dan diam tanpa kata. (Nansianus Taris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulKisah Remaja 16 Tahun yang Lumpuh sejak Lahir, Terbaring Bermimpi Kursi Roda