:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2019/10/16/3553805812.jpg)
Suar.ID - Seorang kakek di Tokyo, Jepang, menjadi perbincangan karena mencuri 159 sadel sepeda.
Pada awal Oktober ini, Akio Hatori yang berusia 61 tahun ditangkap polisi setelah laporan pencurian yang terjadi pada 29 Agustus lalu.
Rekaman kamera pengintai menunjukkan dia dengan santai mepelas sadel sepeda milik orang lain.
Ia kemudian meletakkannya di keranjang sambil mengayuh sepedanya.
Namun sayangnya, korban melaporkannya kepada polisi dan menyelidiki kasus pencurian itu.
Ketika petugas mengidentifikasi Hatori dan menggerebek rumahnya minggu lalu, mereka malah menemukan tumpukan sadel sepeda di rumahnya.
Dikutip dari Oddity Central, Jumat (11/10/2019), alasan sang kakek melakukan kejahatan itu ternyata sungguh di luar dugaan.
Hatori mengaku melakukan aksinya tersebut karena merasa kecewa sadel sepedanya pernah dicuri di musim panas 2018 hingga ia ingin balas dendam.
Baca Juga: Tragis, Seorang Sopir Truk Ini Tewas Tertabrak Setelah Coba Hentikan Pencurian Ban Truknya
Jadi, alih-alih melaporkannya ke polisi atau berusaha mencari tahu siapa pencurinya, dia malah memutuskan untuk menjadi pencuri sadel sepeda, sehingga ia bisa membalas dendamnya.
"Saya harus membeli kursi sepeda lagi setelah saya dicuri pada musim panas 2018," kata Akio Hatori kepada polisi.
"Setelah itu, saya mulai mencuri untuk membalas dendamnya. Saya ingin orang lain tahu perasaan itu," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Emak-emak Menangis di Penjara karena Melakukan Pencurian dan Bacok Orang dengan Botol Pecah
Setelah melakukan investigasi, polisi mengetahui dari melihat dari rekaman CCTV lain bahwa Hatori kerap mencuri dengan cara yang sama.
Ia bersepeda melintasi Tokyo dan menumpuk sadel-sadel sepeda jarahannya di keranjang sepeda.
Akhirnya ia berhasil mengumpulkan koleksi 159 sadel di rumahnya, yang kemudian disusun oleh petugas kepolisian dengan rapi untuk dipamerkan kepada media.
Akio Hatori kini tinggal menunggu tanggal persidangannya.
Sadel sepeda yang dicuri oleh Akio Hatori 
