Saat ini saja, Lena mengaku telah 4 hari mengalami diare dan tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya dan BPJS Kesehatan.
"Saya berharap pemerintah memberi perhatian dan bantuan untuk sekolah anak dan biaya kesehatan mereka," ucapnya.
Yandi, anggota DPRD Kota Pontianak mengatakan sejak lama Pemkot Pontianak memiliki program yang mengatur bahwa tidak boleh ditemukan anak putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Ia mengatakan dalam kebijakan tersebut diterangkan bahwa jika masih ditemukan keluarga miskin dan anak putus sekolah, maka lurah setempat akan dicopot dari jabatannya.
"Kejadian ini jadi kado buruk bagi Kota Pontianak yang akan merayakan ulang tahunnya ke 248 tahun," ujarnya.
Ia mengatakan adanya satu keluarga yang tinggal di gubuk berdinding seng bekas kandang ayam menunjukkan buruknya komunikasi dan koordinasi aparatur pemerintah di Kota Pontianak.
"Mengenai persoalan ini, semoga bisa cepat dicarikan solusi," kata Yandi.