Follow Us

Setengah dari Milenial Kehilangan Pekerjaan Akibat Gangguan Mental, Generasi Z Ternyata Lebih Mengerikan

Ervananto Ekadilla - Minggu, 13 Oktober 2019 | 07:00
Setengah dari Milenial Kehilangan Pekerjaan Akibat Gangguan Mental, Generasi Z Ternyata Lebih Mengerikan
Business Insider

Suar.ID - Sekitar 50% dari Generasi Milenial (lahir antara tahun 1981 dan 1996 / usia 23-38 tahun) mengatakan mereka berhenti bekerja karena kondisi mental seperti kecemasan dan depresi.

Dilansir dari Daily Mail pada Rabu (9/10/2019), hal Ini sangat berbanding terbalik apabila dibandingkan dengan 10 persen Generasi Baby Boomer (lahir antara tahun 1946 dan 1964 / usia 55 hingga 73) yang mengatakan mereka menderita hal yang sama, menurut survei dari Mind Share Partners, SAP, dan Qualtrics.

Para peneliti mengatakan ini adalah tanda ketika kesehatan mental sedang mengalami penurunan dan perlu untuk diprioritaskan.

Mereka menambahkan, pengusaha perlu menyediakan layanan dukungan kesehatan mental.

Twenty 20

Baca Juga: Wacana PNS Milenial, Bisa Kerja di Rumah dan Dapat Single Salary, Yakin Efektif?

Survei ini meneliti 1.500 orang berusia setidaknya 16 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan dengan setidaknya 11 karyawan.

Pertanyaan-pertanyaan itu termasuk seberapa sering responden mengalami gejala yang mengindikasikan kesehatan mental mereka yang sedang jatuh, seperti berkeringat dan detak jantung yang cepat.

Survei tersebut juga menanyakan tentang bagaimana kecemasan memengaruhi kinerja mereka dalam bekerja dan apakah mereka merasa memiliki dukungan kesehatan mental yang baik di tempat kerja mereka.

Hasil dari penelitian yang telah dipublikasikan di Harvard Business Review, menunjukkan bahwa 60 persen responden mengatakan apabila mereka pernah mengalami gejala kondisi kesehatan mental dalam satu tahun terakhir.

Namun, hanya 20 persen dari keseluruhan responden yang mengatakan mereka meninggalkan pekerjaan karena hal itu.

Source : Daily Mail

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest