Dari laporan yang diterimanya, FA tidak pernah berbaur dengan warga kampungnya.
Sehingga tak banyak yang diketahui tentang kepribadian pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto itu.
"Anaknya tertutup, keluarga dan tetangga cerita demikian. Sekolah hanya SD atau SMP gitu. Setelah itu merantau kerja ke Jakarta," jelas Wartono.
Sejumlah aparat berjaga mulai dari pintu hingga sekeliling rumah FA dan juga menggeledah isi rumah tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan Fitria Diana terpapar paham radikal.
Perangkat Desa Sitanggal, Wartono, mengatakan polisi menyita barang bukti berupa enam anak panah, satu busur, dan satu dus buku-buku.
Namun, dia tidak tahu pasti judul dan isi buku yang diamankan petugas.
"Tadi saya lihat ada enam anak panah, busur, dan buku satu dus yang diamankan polisi.
Cuma saya tidak tahu buku itu judul dan isinya apa saja," tuturnya. (Veronica Sri Wahyu Wardiningsih)
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul Kisah Pelaku FA Penusuk Wiranto Asal Brebes, Merantau ke Jakarta untuk Mengais Rezeki Lalu Penampilan Berubah Total, Polisi Temukan Barang Mencurigakan Ini