Setelah sang wali kota diseret sejauh beberapa puluh meter di jalan, datang polisi bersama sejumlah aparat negara lainnya, yang lantas menghentikan tindak penyiksaan itu dan membebaskan wali kota.
Escandon dilaporkan hanya mengalami beberapa luka ringan.
Meski demikian, ia mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut karena ia merasa terancam.
"Sekitar 50 atau 60 orang datang dengan menggunakan tiga truk pikap. Mereka membawa tongkat sebagai senjata dan berusaha menculik pejabat kota untuk memeras kami demi mendapatkan apa yang selalu mereka inginkan, yaitu diberikan uang," kata Escandon.
"Mereka mulai memaksa saya, membawa saya, mengikat satu kaki dan menyeret saya keluar dari kantor menuju jalan," katanya melanjutkan.
Kasus ini telah ditangani pihak berwajib dengan 11 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dilaporkan terluka selama perkelahian.
Polisi negara bagian Chiapas juga telah dikirim untuk membantu memulihkan ketertiban di Las Margaritas.
Menurut jaksa penuntut, Jorge Luis Llaven, para penyerang yang menerobos masuk kantor wali kota dan menyeret pemimpin kota itu keluar lantaran merasa wali kota telah gagal memenuhi janji kampanyenya.
Mereka menuntut pemerintah kota memberikan lebih banyak sumber daya publik, termasuk memberikan bantuan dana secara langsung, untuk komunitas pedesaan mereka, Santa Rita El Invernadero.
Hal itu berkaitan dengan kebijakan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang telah memperkenalkan kebijakan memberi bantuan publik berupa pembayaran tunai kepada penerima bantuan untuk mencegah korupsi dan pemotongan biaya distribusi.
Insiden itu dikabarkan bukan kali pertama terjadi.