Tetapi Gandhi percaya, hal ini masih mungkin untukdiubahdanmerupakan tugasnya untuk mengubah paham tersebut.
Bahkan bagi mereka yang berkomitmen pada pemerintahan otoriter terhadap kemungkinan-kemungkinan tanpa kekerasan, bukan sebagai senjata orang yang lemah tetapi sebagai pemimpin spiritual.
Hal inilah yang menjadi ciikal bakalpertemuannya dengan Mussolini.
Maka, pada tahun-tahun setelah pertemuan itu, ketika Eropa bergerak tak terhindarkan menuju Perang Dunia Kedua yang mengancam akan memusnahkan seluruh umat manusia, Gandhi menjadi bimbang.
Diabimbang dengan kemungkinan penghancuran Gedung Parlemen dan Biara Westminster di London,juga monumen-monumen di Prancis dan Jerman.
Gandhi adalahwarga darisuatu bangsa yang telah lama ditaklukkan oleh Eropa.
Tetap tidak dapat merenungkan dengan tenang kebebasan India dan pembebasan dari pemerintahan kolonial.
Baik melalui jatuhnya Inggris dan Prancis atau dengan Jerman hancur dan menjadi negara yang lebih ramah.
Sebuah sektor yangorang-orang bisa kejarmenuju perdamaian hanyalah dengan bekerja menuju kebebasan dari kekerasan, kebebasan bahkan bagi mereka yang merupakan pelaku kekerasan.
Pada 1939, hanya beberapa bulan sebelum perang yang akhirnya datang,Gandhi memutuskan mengajukan permohonan lain, kali ini langsung ke Diktator Nazi, Adolf Hitler.
Dia mencoba lagi pada tahun 1940,saat perang sedang berlangsung.
Tak satu pun dari surat yang ia tulis kepada Hitler diizinkan untuk dikirim oleh pemerintah kolonial.