Kakak-kakak, ibu, almarhum ayah waktu masih ada, juga suaminya ketika mereka masih bersama.
"Saya memang suka nyanyi, tapi enggak terlalu berambisi jadi penyanyi. Justru keluarga sangat mendukung saya untuk berkarir sebagai penyanyi. Maka saya pun nyanyi di kafe-kafe di Bandung. Itu sepenuhnya dengan support keluarga," kata Mulan.
Pekerjaan itu dia jalani dengan serius, sebagai profesi.
Mulan menjadi bagian dari kehidupan malam Kota Bandung.
Di siang hari ia ibu rumah tangga dengan dua anak, Tiara (kini 10) dan Rafli (Davy,kini 7), dan di malam hari diantar-jemput suami untuk nyanyi.
Meski menjadi bagian dari kehidupan malam kota, Mulan tahu batas dan tidak larut ke dalamnya.
"Biarpun jadi penyanyi kafe, saya bukan orang yang 'gaul'. Saya konsentrasi pada pekerjaan saya sebagai penyanyi. Datang untuk bekerja, dan setelah selesai ya pulang," tuturnya.
"Saya punya suami yang menjaga, saya punya keluarga besar yang cukup posesif. Mereka memberi rambu-rambu dan norma-norma untuk bekerja secara benar walaupun dalamkehidupan malam."
Seperti apakah risiko buruk kehidupan malam yang dihadapinya?
Minuman, narkoba, dan manusia dengan aneka kepentingan.
Orang mabok adalah hal biasa.
Demikian pula laki-laki yang, kata Mulan, agak-agak genit.