Mendengar keributan tersebut, tetangga meraka Cik Zah lantas datang.
Namun, Cik Zah sayangnya tak berani membantu proses melahirkan dan hanya menenangkan Kamila.
Ketika kepala bayinya menyembul, Fahmi semakin gugup, namun Kamila terlihat tenang.
Mereka berusaha terus mengikuti instruksi dari staf rumah sakit. "Kepala bayi mulai keluar perlahan, saya sangat gugup dan cemas, tetapi istri saya sangat kuat, dia tidak berkeringat atau banyak bicara, dia hanya mendengarkan dan mengikuti saran."
Hingga akhirnya suara tangisan seorang bayi perempuan mengantarkan kelahiran anak mereka.
Fahmi yang mengetahui bayinya menangis merasa khawatir.
Tapi kemudian staf rumah sakit mengatakan hal tersebut adalah pertanda baik dan kembali memberikan instruksi lanjutan untuk Fahmi.
“Saya khawatir bayi itu tidak akan berhenti menangis, tetapi staf rumah sakit mengatakan itu pertanda baik, dan dia meminta saya mengambil handuk untuk membungkus bayi itu, menyeka mata, hidung dan mulutnya, dan juga untuk mendapatkan tali untuk mengikat tali pusar."
Selama 29 menit staf rumah sakit tersebut memberi instruksi dan diikuti dengan baik oleh Fahmi.

Membantu persalinan istri dengan instruksi via telepon