"Keluarga saya telah memilih hari yang baik."
"Itu dalam dua hari lagi, pada tanggal dua puluh September. Hari lain tidak menguntungkan," katanya.
Wanita itu tidak mengindahkan peringatan dokter yang mengatakan bahwa menunggu dua hari lagi bisamenyebabkan kematian untuk anaknya.
Ia terus menolak operasi bahkan setelah perutnya mulai sakit sekitar jam 4 sore pada tanggal 18 September, yang menunjukkan bahwa bayinya kekurangan oksigen.
Wanita dan keluarganya akhirnya datang dan menyadari gawatnya situasi setelah direktur rumah sakit secara pribadi menjelaskan risiko dan bahaya bagi mereka dan memfilmkan seluruh percakapan sebagai bukti bahwa rumah sakit telah melakukan yang terbaik.
Dokter akhirnya melakukan operasi caesar pada pukul 6 sore hari itu dan bayi laki-laki dinyatakanbaik-baik saja.
Namun ternyata kulitnya sudah membiru dan bayi menunjukkan tanda-tanda hipoksia (kekurangan oksigen).
Menunggu lebih lama akan sangat berbahaya bagi bayi, kata dokter yang membantu proses persalinan.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)