"Iya itu tidak kuat, karena ini mudah dipatahkan."
"Selain itu saya tahu siapa penggerak gerakan ini, saya bisa langsung tebak ini bahan bakunya tidak kuat," tegasnya.
Fahri Hamzah mengatakan aksi mahasiswa sekarang berbeda dengan pada tahun 1998 dulu.
"Kalau dulu kan diawali krisis moneter tahun 1997, orang antre sembako di mana-mana, dan parahnya lagi Presiden Soeharto saat itu memilih kabinet yang salah, harusnya kabinetnya bisa membawa Indonesia keluar dari krisis, tapi pemilihan kabinet jadi seperti kesalahan di ujung," ungkapnya.
Ia juga mengatakan mahasiswa harus mengedepankan dialog dan menghindari provokasi untuk menyampaikan aspirasinya.
"Saya ini generasi dialog, saya tidak ada rasa takut menemui mahasiswa, tapi rekan-rekan mahasiswa jangan menganggap dirinya berhadapan dengan anggota dewan yang tidak mau dialog," ujarnya.
"Mahasiswa tetap harus menjadikan dialog sebagai tujuan, kalau sudah ada provokasi misal mahasiswa melakukan pembakaran, aparat pasti tak akan tinggal diam, jangan sampai aparat ambil alih keadaan," tegas Fahri Hamzah. (Rizal Bomantama/tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fahri Hamzah: Jokowi Bisa Jatuh di Tengah Jalan Kalau Pilih Kabinet Isi Pembebek dan ABS