Ketika SMP, Ian mengaku belum mengalami puberitas, laiknya teman-teman lainnya.
Meski begitu, Ian mengaku beruntung, karena ia tak pernah dibully oleh teman-temannya, karena wajahnya itu.
"Saya tidak dibully mungkin karena saya selalu ramah pada siapapun,"
"Saya orang yang mudah bergaul dengan siapa saja,"
"Tapi memang kadang ada orang yang tak kenal saya, membully. Hanya saya abai saja," ujar Ian.
Karena jarang menerima bully-an itulah, Ian bersikap santai saja dengan kondisi yang dia alami.
Dia mengaku tak pernah ke dokter memeriksakan kondisi yang dia alami.
Selain mengajar sebagai guru TK, ternyata Ian juga mengajar di sebuah sekolah setara SMA di sana.
Pengalaman unik dikisahkan oleh seorang guru di tempat Ian mengajar.
Saat pertama kali Ian datang ke sekolah itu, guru itu tak percaya adalah guru baru.
"Saya kira dia ini murid. Tapi kok terlalu tinggi dan wajahnya asing. Saya sampai tak izinkan dia masuk kelas,"