Saksi mata mengatakan bahwa mereka lari dan bersembunyi agar tidakterlihat oleh tersangka, sementara yang lain berteriak, "Potong, potong!" dalam ketakutan ketika mereka mencoba melarikan diri.
Staf pabrik mengatakan mereka mencoba membunyikan alarm, tetapi ragu-ragu karena mereka khawatir alarm tersebut akan memicu tersangka yang sudah sangat agresif.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, mereka mencoba menangkap tersangka, tetapi tidak berhasil.
Sebaliknya, tersangka berlari ke arah petugas polisi dengan dua parang.
Polisi kemudian menembaknya dan dia tewas seketika.
Korban perempuan meninggal karena parahnya luka-lukanya, sementara korban laki-laki dirawat di rumah sakit.
Polisi mengatakan bahwa penyelidikan mengenai motif pria mengamuk itu sedang berlangsung.
Hubungan tersangka dengan kedua korban juga sedang diselidiki.
Tersangka dilaporkan menderita depresi karena dia menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di sebuah ruangan dalam dua tahun dia bekerja di sana, menurut The New Straits Times. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)