Namun, permintaan itu tak diindahkan oleh pengelola.
Padahal, Lies berniat untuk membayar biasa operasional itu menggunakan uangnya sendiri.
"Saya sudah bilang, biarin saja PDAM masuk ke rumah saya. Saya yang bayar pipanya, tukangnya. Berapa meter sini saya yang bayarin, maksudnya biar bagi ke saya juga airnya," ujar dia.
Akhirnya, ibu berusia 64 tahun ini harus membeli air isi ulang untuk mandi, mencuci baju, dan piring.
Setiap hari, ia harus membeli 20 hingga 25 galon ke rumah untuk persediaan air.
Air isi ulang itu biasanya diangkut oleh suaminya.
Namun, terkadang dirinya mengangkat air isi ulang ini.
Membawa banyak galon ke dalam rumahnya juga bukan perkara mudah.
Meski dibantu sang suami, ia tetap mengeluhkan sakit setiap membawa galon itu.
"Ini kan jalan masuk ke rumah saya, lihat ya sempit terus licin, kadang kepeleset saya gara-gara ngangkut air," ucapnya.
Penderitaannya tak berhenti di situ.