"Ya akhirnya kita ngobrol, apa yang kita mau dan penyelesaiannya apa. Kenapa kita bisa sampai kayak begini," kata Ayu.
Wendi memiliki prinsip tidak mau neko-neko dalam menjalani hidup.
Wendi hanya ingin hidup bahagia bersama istri dan anak-anaknya.
"Gue cinta ama Ayu, gue berharap Ayu akan bersama gue sampai maut memisahkan. Kan berapa kali gue bilang, Ayah mau Bunda yang jadi bidadari Ayah nanti," ucap Wendi dan kemudian menatap Ayu penuh cinta.
Wendi mengenang kembali masa awal mereka membangun rumah tangga.
Selama lima tahun, ia dan Ayu tak pernah berbicara dari hati ke hati.
Selalu ego yang dikedepankan hingga sering terjadi perselisihan, bahkan membuat Ayu sering mengucap kata cerai.
"Kalah kami ngobrol itu penuh emosi. Terus pada akhirnya setelah lima tahun baru tuh," ujar Wendi.
Ia yang awalnya ragu menorehkan tato gambar wajah istrinya, akhirnya mengabadikan Ayu pada bagian tubuhnya.
"Salah satu alasan gue buat tato dia, bukan karena gue yakin sama dia. Tapi akhirnya gue menemukan titik bahwa gue mencintai Ayu bukan karena Tuhan.
Ketika gue memberanikan diri buat tato Ayu di sini, dipikiran gue gini 'terserah elu, kalau ada masalah nanti amit-amit elu ninggalin gue, ya enggak apa.