"Ketika saya tanya, 'Dek sakit enggak?' anak saya menjawab 'enggak ma'."
"Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.
Ani menambahkan, sepenglihatannya saat anaknya bermain, ia hanya melihat anaknya bermain dengan teman yang berinisial I.
Menurut Ani, teman-teman yang lainnya berada jauh dari posisi anaknya dengan inisial I tersebut.
Sri Ani Lestari merujuk anaknya ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ani merujuk Fatir karena di dua rumah sakit sebelumnya, yakni Rumah Sakit Bekasi dan satu rumah sakit lain menolak untuk merawat bocah tersebut.
Ibunda korban mengatakan, awalnya dokter tidak mengetahui gejala apa yang diderita oleh anaknya.
Ia menambahkan, sampai 3 dokter tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang-kejang seperti itu.
"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya," ujar Sri Ani Lestari, Senin (9/9/2019).
"Maka langsung lakukanlah rontgen, tapi 3 dokter tidak mengetahui penyakit apa yang diderita anak saya, soalnya anak saya kejang kayak tetanus tapi tidak ada luka di tubuhnya," lanjutnya.
Ani menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya diketahui bahwa penyakit korban bullying tersebut berasal dari rahang.