Pasukan yang didukung AS telah mendorong ISIS keluar dari bentengnya di Irak dan Suriah setelah serangan berbulan-bulan.
Banyak pejuang yang akhirnya tewas atau ditangkap.
Sementara itu ribuan pengantin dan jihadis anak-anak terjebak di kamp-kamp pengungsi.
Bulan lalu, para pejabat AS dan Irak mengatakan kepada New York Times, ISIS sedang mengumpulkan kekuatan baru.
Mereka juga melakukan serangan gerilya dan mencoba merekrut orang-orang di kamp Al Hol yang terkenal di Suriah timur laut.
Kamp itu adalah rumah bagi pengantin ISIS Inggris Shamima Begum sebelum ia dipindahkan ke tempat yang berbeda.
Laporan itu mengatakan ISIS masih memiliki sebanyak 18 ribu pejuang yang tersisa di Irak dan Suriah, dan upeti perang tersembunyi sebanyak 400 juta dolar.
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk menarik pasukan dari Afganistan dan Suriah.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa itu berarti kurang dukungan untuk pasukan lokal atau milisi yang memerangi terorisme.