Kini, setelah satu tahun berlalu, pada Rabu (28/8/2019) lalu, Sanchez melalui pengacaranya, Mari Newman, mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah kota Denver, Pusat Kesehatan Medis Denver, enam petugas kantor sherif dan perawat.
"Apa yang seharusnya menjadi salah satu hari paling membahagiakan dalam hidupnya justru berubah menjadi hari yang diisi dengan teror, rasa sakit, dan penghinaan yang tidak perlu, yang terus membuatnya merasakan trauma emosional yang berkelanjutan." ujar Newman.
"Pemerintah kota, pusat kesehatan medis, dan enam petugas sherif dan perawat kota Denver telah gagal memenuhi kewajiban hukum dan moral mereka," lanjutnya.
Dalam surat pengaduan yang diajukan, tertulis bahwa petugas kesehatan menyadari bahwa Sanchez tengah hamil saat ditahan dan mengetahui bahwa dia berisiko melahirkan lebih awal.
Pada hari terjadinya insiden, Sanchez mengatakan telah setidaknya delapan kali meminta bantuan dan mengatakan bahwa dirinya mengalami kontraksi serta air ketubannya telah pecah.
Di dalam sel tahanannya juga terpasang kamera pengawas yang membuat petugas dapat memantau secara langsung situasi di dalam sel maupun kondisi Sanchez.
Proses melahirkan itu berlangsung selama hampir enam jam dan petugas baru membawa Sanchez dan bayinya ke rumah sakit 30 menit kemudian.
Baca Juga: Ngeri! Wanita Tak Dikenal dengan Santai Menusuk Wajah Seorang Bocah Tepat di Depan Orang Tuanya
"Staf keperawatan Dinas Kesehatan Denver terbukti tidak terorganisir dan tidak siap untuk merawat bayi maupun ibunya. Staf tidak siap atau tidak dapat menemukan peralatan yang diperlukan pascakelahiran," tulis Newman dalam surat pengaduan.
Sementara, investigasi internal dilaporkan telah dilakukan pascainsiden tersebut, yang menyebut bahwa petugas telah mengambil tindakan yang sesuai dalam situasi itu dan mengikuti kebijakan serta prosedur yang sesuai, menurut pernyataan departemen sherif yang dirilis November tahun lalu. (Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulDitahan Saat Hamil 8 Bulan, Perempuan Ini Melahirkan Sendirian di Sel Penjara