Selain itu mengenai kaitan bentuk Kalimantan dengan Semar ini, Mudjahirin menyebutkan jika memakai sudut pandang mitologi maka sesuatu tidak ada yang kebetulan dan memiliki pertanda awal.
"Nah, pertanda awal itu lalu ditarik kepada sebuah kemiripan ke dalam wilayah impian," terangnya.
"Misalnya, Indonesia itu memang sebagai bangsa yang orientasinya kepada kedamaian, kebijakan, sebagaimana karakter si Semar tadi," lanjutnya.
Kaena itu menurutnya hal ini sangat mungkin membuat orang untuk mengaitkan Pulau Kalimantan yang nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia ini dengan Semar.
Menurut Mudjahirin, selama hal tersebut baik makan pandangan tersebut sah-sah saja.
Memiliki pendapat yang serupa dengan Mudjahirin, Ketua Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Dr. Sunu Wasono menganggap bahwa kemiripan atara bentuk Semar dan pulau Kalimantan initak memiliki hubungan.
"Sebetulnya kan enggak ada hubungannya. Cuma masyakat kita ini kan senang menghubung-hubungkan," ujar Sunu saat dihubungi secara terpisah pada Selasa siang.
"Bentuknya Kalimantan itu seperti Semar, atau Pulau Jawa itu kalau dilihat dari timur, kalau diberdirikan itu kan bentuknya kaya orang sujud itu," terusnya.
Sunu juga tidak mempermasalahkan jika ada orang yang yang mengaitkan bentuk Pulau Kalimantan yang mirip dengan Semar.
Ia juga menambahkan yang penting perbedaan tersebut tidak membuat permasalahan.