"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridha Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu anggota dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi kala itu.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa selama ini denyut nadi kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa.
Karena adanya kegiatan ekonomi yang terpusat ini membuat Pulau Jawa menjadi padat dan terjadi ketimpangan di pulau-pulau luar Jawa.
Untuk itu rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan ini diletakkan dalam konteks pemerataan.
Dengan dipindahkannya ibu kota ini, Presiden berharap akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan juga memacu pemerataan dan juga keadilan di luar pulau Jawa.
Selain itu Jokowi juga menjamin dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN.
Pemerintah juga akan mendorong partisipasi Swasta, BUMN, dan juga skema kerjasama pemerintah badan usaha.
Presiden pun telah meninjau sebagian wilayah yang akan menjadi ibu kota baru sebelum menetapkannya sebagai ibu kota baru.
Beberapa wilayah ini diataranya Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kawasan segitiga kalimantan tengah, dan kawasan yang berada di Palangkaraya.