Suar.ID -Melambung namanya lewat film 'Cintaku di Kampus Biru' yang dibintanginya tahun 1976, Roy Marten ternyata mampu mempertahankan eksistensinya hingga kini.
Siapa sangka, di masa kejayaannya pada era 80-an, Roy Marten bahkan sempat dinobatkan sebagai aktor dengan bayaran termahal di Tanah Air.
Baca Juga: Viral Uang 10 Juta Rupiah Dimakan Rayap, Ini Alasan Bank Indonesia Cuma Menggantinya 1 Juta
Ini terungkap lewat penuturannya kepada Alvin Adam di acara Alvin & Friends beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan YouTube Alvin & Friends pada Senin (19/8/2019) itu, Roy Marten mengajak sang presenter berkeliling rumahnya di kawasan Jakarta Timur sembari bercerita tentang perjalanan kariernya.
Hingga di tengah-tengah acara, Alvin menyinggung soal julukan The Big 5 yang pernah disandang oleh Roy Marten di era 80-an.
Ya, pada masa itu Roy ternyata termasuk jajaran 5 besar aktor berbayaran termahal bersama dengan Robby Sugara, Yenny Rachman, dan Yati Octavia.
"(Roy Marten) adalah salah satu orang yang menentukan standar untuk aktor pada masa itu. The Big 5, kan?" tanya Alvin Adam.
Baca Juga: Viral Duit 10 Juta Dimakan Rayap, Setelah Ditukar ke Bank Indonesia kok Dapatnya Cuma Segini Ya?
"Jadi tahun 1977, honor artis itu paling tinggi 2 juta. Angka psikologis 2 juta itu nggak pernah bisa lebih. Saya berpikir kenapa nggak bisa lebih? Saya coba naikkan 3 juta," jawabnya.
Merasa kerja keras para aktor seharusnya dihargai dengan honor lebih besar, Roy lantas membujuk rekan sesama artis untuk mematok standar tinggi.
"Saya kemudian bilang sama Robby (Sugara). Rob, kita pasang standar 5 juta. Itu ngagetin. Itu suatu angka yang tidak mungkin," kenangnya.
Angka tersebut tentunya adalah angka yang fantastis di masa mengingat harga sebuah rumah di kawasan Pulomas, Jakarta Timur saat itu masih berharga Rp 13 juta.
"Saya hubungi Yenny (Rachman), Yati (Octavia). Kita jangan pernah kurang dari 5 juta. Ternyata 7 juta, 8 juta, 10 juta, sampai 40-50 juta. Satu rumah saya beli di Pulomas 13 juta," ia melanjutkan.
Tak heran, jika kini Roy Marten memiliki sebuah rumah berukuran luas di kawasan Jakarta Timur.
Uniknya, rumah luas ini punya desain bergaya tempo dulu lengkap dengan hiasan ukir-ukiran kayu jati.
Yuk intip deretan potret isi rumah Roy Marten di Jakarta Timur yang dihimpun Grid.ID dari YouTube Alvin & Friends.
1. Halaman depan
Kesan luas langsung tertangkap begitu memasuki bagian depan rumah lantaran kita langsung disambut dengan sebuah halaman yang luasnya bak lapangan bola.
Berbagai pohon tinggi tampak ditanam di sisi kiri dan kanan halaman sehingga menambah kesan asri.
2. Pelataran rumah
3. Teras
Gaya tempo dulu yang diusung kediaman Roy Marten langsung terlihat di bagian teras lantaran keberadaan gebyok yang terbuat dari ukiran kayu jati yang dipasang di sana.
4. Ruang keluarga
Nuansa tempo dulu kembali muncul di ruang keluarganya yang bernuansa serba putih dan cokelat.
Bagaimana tidak, berjajar sederet furnitur antik seperti jam, rak buku, serta meja marmer yang semakin menguatkan kesan jadul.
5. Koleksi motor antik
Senapas dengan gaya tempo dulu yang diusungnya, rumah Roy Marten ternyata terdapat koleksi motor antik di dalamnya.
Tak main-main, motor antik berwarna biru miliknya rupanya adalah barang langka di masanya.
"Jangan sembarangan. Ketika kita punya motor ini tahun 60-an seperti punya Lamborghini. Di kota saya, Salatiga pemiliknya cuma 9," Roy mengisahkan.
6. Koleksi lukisan
Pernah merasakan dinginnya dinding penjara akibat kasus narkoba, Roy Marten rupanya sempat menuangkan perasaannya ke dalam sejumlah lukisan.
Kini, lukisan-lukisan itu ia pajang di rumah untuk mengenang masa kelamnya tersebut.
8. Ruang tamu
Nuansa berbeda baru terasa di ruang tamu di kediaman Roy Marten karena kali ini didominasi furnitur berbahan anyaman rotan.
Sayangnya, meski berukuran begitu luas, kediaman Roy Marten hanya dihuninya bersama sang istri, Anna Maria dan putranya, aktor Gibran Marten. (Puput Akad Ningtyas Pratiwi)
(Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulJadi Aktor Berbayaran Termahal di Era 80-an, Roy Marten Miliki Rumah Luas Bergaya Tempo Dulu di Jakarta Timur)