Ini dikarenakan ia harus tetap bisa mencari nafkah.
Wawan pun terpaksa menahan sakit dari kakinya saat mengayuh becak.
Karena tidak mempunyai biaya, ia pun terpaksa menahan rasa sakitnya ini sembari menarik becak.
Namun pada tahun 2014, ada seseorag yang menawarinya bantuan agar dapat berobat di rumah sakit.
"Amputasinya tahun 2014 di Hardjolukito (RSPAU dr S Hardjolukito), dibiayai oleh sedekah rombongan."
"Saya dirawat 16 bulan, ya bersyukur dibantu," lanjut Wawan.
Wawan mengatakan, meski cuma memiliki satu kaki, ia tak ingin mengganti becaknya menjadi becak motor.
"Tidak mau ganti bentor, karena belum ada izin. Ya kalau becak listrik, tidak apa-apa " ujarnya.
Baca Juga: Gempa Banten Berpotensi Tsunami: Hanya Soal Waktu Tsunami Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia