Suar.ID -Seorang mahasiswi jurusan Biologi tiba-tiba membuka pintu pesawat jenis aircraft yang ditumpanginya dan melompat.
Alana Cutland (19), mahasiswiasal Milton Keynes, sengaja menjatuhkan diri dari pesawat yang membawa dirinya dan temannya setelah melakukan penelitian.
Mahasiswi tahun kedua jurusan Ilmu Biologi Universitas Cambridge, Inggris itu tewas setelah jatuh dari ketinggial 5.000 kaki.
Sebelum benar-benar jatuh, Ruth Johnson, temannya dan pilot berusaha mati-matian memegangi kaki Alana.
Ruth dan pilot berjuang mati-matian menarik kaki Alana selama beberapa menit.
Mereka mencoba menahan tubuh Alana selagi pesawat terbang di atas daratan Afrika.
Hanya saja Alana berhasil melepas pegangan teman dan pilot yang mulai kelelahan dan jatuh menghampiri kematiannya.
Melansir dari Daily Mail (1/8/2019), polisi mengungkap bahwa Alana menderita lima serangan panik selama melakukan penelitian.
Sebuah foto reka adegan memperlihatkan momen menegangkan saat Alana menjatuhkan diri sementara Ruth dan pilot memegangi kakinya.
Baca Juga: Pamer Foto Bareng Sang Ibu, Banyak Orang Salah Sangka Dikira Kekasih, Kelihatan Muda Banget!
Kronologi kejadian
Polisi lokal, Sinola Nomenjahary, menerangkan bagaimana kronologi jatuhnya Alana.
Pesawat The Chessna C168 lepas landas dari Anjajavy, Madagaskar dengan mengangkut 3 orang; Alana, Ruth, dan pilot.
Setelah terbang 10 menit, Alana melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu sebelah kanan lalu mencoba terjun.
Selama 5 menit Ruth Johnson berusaha mati-matian memegangi kaki Alana, tapi ketika dia mulali kelelahan Alana melepaskan diri.
Alana dengan sengaja menjatuhkan diri dari ketinggian 1.130 meter di atas permukaan laut.
Tubuhnya jatuh ke area yang dipenuhi bintang buas Fossa.
Alana sedang dalam perjalanan kembali dari penelitiannya di Anjajavy dimana ia meneliti spesies kepiting langka.
Media lokal mengatakan Alana dan orang tuanya sempat beberapa percakapan serius melalui telpon jelang hari kematiannya.
Alana seharusnya melakukan penelitian selama 6 minggu, tapi ia memutuskan pulang lebih sepat yakni hanya setelah 8 hari.
Itu terjadi setelah Alana beberapa kali berbicara dengan orang tuanya, Alison and Neil Cutland yang sama-sama berusia 63 tahun.
Alana berada dalam perjalan pulang ketika dirinya melompat dari pesawat.
Lebih buruk lagi, besar kemungkinan tubuhnya tak akan pernah ditemukan.
Lantaran Alana jatuh ke area penuh binatang buas.
Fakta yang polisi temukan dari saksi dan dokumen Alana
Polisi telah mewawancarai pihak hotel tempat Alana menginap, Ruth dan pilot pesawat, serta mengeledah kopernya.
Dari dokumen dan pesan di ponsel Alana, polisi menemukan bahwa Alana telah gagal dalam penelitiannya dan ia butuh dukungan moral.
Alana membiayai penelitiannya sendiri dan telah lima kali mengalami serangan panik.
Saksi mengatakan Alana mengalami kesulitan untuk mengatur kehidupan pribadi dan penelitiannya.
Dia secara ruti menghubungi orang tuanya yang selalu memberinya dukungan moral.
Sayang Alana tak dapat mengendalikan stres yang dialaminya dengan baik.
Di hari Ruth Johnson akan pulang, orang tua Alana menyetujui untuk sang anak ikut pulang dan tidak melanjutkan penelitiannya.
Pihak keluarga tengah berduka dan meminta privasi.
"Putri kami, Alana adalah anak yang ceria, mandiri, dan disayangi oleh orang-orang yang mengenalnya," ungkap pihak keluarga.
Kejadian ini benar-benar seperti mimpi buruk bagi keluarga dan teman-temannya.