Saya akan menjaga dan merawatnya setiap hari kalau dia bisa hidup kembali," tuturnya.
Tapi melihat kondisi putranya yang tak ada kemajuan, ia hanya bisa melihat tubuh putranya terbaring. Tampak hidup tapi tak memiliki kehidupan.
"Dia sudah merayakan ulang tahun dan natal tiga kali di rumah sakit, tapi tak pernah ada kemajuan berarti."
Kavan yang berprofesi sebagai akuntan berusia 20 tahun saat terjatuh dari lantai 4 tempat parkir, 13 November 2016.
Dia sempat minum alkohol pada hari kejadian setelah dirinya menonton sebuah pertandingan sepak bola.
Pada 2017 Kavan dinyatakan 'sadar minimal' setelah spesialis menguji semua indranya.
Namun pada 2018, saat dilakukan tes yang sama tingkat responsnya justru lebih rendah.
Dokter menolak melepas alat medis di tubuh Kavan karena perlu lima tahun sebelum seorang pasien digolongkan dalam kondisi vegetatif permanen.
"Kami hanya ingin dia terbebas dari kesengsaraan ini," kata Frank.
Sementara ibu Kavan telah meninggal pada 2017 lalu, kini keputusan ada di tangan sang ayah dan satu anak lagi-lakinya yang lain.