Suar.ID - Gempa bumi dan gempa susulan mengguncang pulau-pulau di utara Filipina pada Sabtu (27/7/2019) dini hari - menewaskan delapan orang dan melukai 60 lainnya.
Melansir dari Mirror, gempa awal berkekuatan 5,4 melanda sekitar pukul 4.16 waktu setempat.
Kurang dari empat jam kemudian, gempa susulan berkekuatan 5,9 mengguncang kepulauan Batan, menurut data pemerintah Filipina.
Gempa pertama menewaskan lima orang dan melukai delapan lainnya.
Tiga orang dilaporkan tewas dalam gempa susulan, kata Ricardo Jalad, direktur eksekutif lembaga bencana itu, kepada Reuters.
Beberapa bangunan sebagian runtuh di pulau-pulau wisata, kata Ricardo.
Survei Geologi AS mencatat gempa dan mengatakan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Militer juga mengerahkan sebuah pesawat untuk mengirim bantuan.
Warga terlihat mencari orang-orang yang mungkin masih terjebak di bawah puing-puing bangunan.
Edna Gato, seorang guru sekolah di kota Itbayat, mengatakan, "Rumah-rumah baru rusak dan rumah-rumah tua yang kami pelihara hancur total."
"Itu traumatis... kita masih merasakan gempa susulan yang kuat."
Gereja bersejarah Sta Maria de Mayan rusak parah setelah gempa bumi pertama melanda.
Gambar menunjukkan menara lonceng miring ke satu sisi dan mungkin segera jatuh.
LOOK: The ITBAYAT Church in Batanes following 5.4 magnitude and 6.4 magnitude earthquake that struck the country’s northernmost community on Saturday, July 27. | Via PIA Region 2Read more: https://t.co/GbetKBi6GR pic.twitter.com/4mfMPZYaFJDinding depan gereja retak terbuka dengan beberapa beton terlepas.— Inquirer (@inquirerdotnet) July 27, 2019
Sersan polisi Uzi Villa mengatakan sebagian besar orang ada di rumah ketika gempa terjadi.
Dia mengatakan kepada AFP, "Kami melihat rumah-rumah bergetar."
"Beberapa dinding rumah runtuh dan menimpa para korban."
"Beberapa orang meninggal karena mereka tidur nyenyak saat masih pagi." (Adrie P. Saputra/Suar.ID)