Suar.ID -Bocah berusia 10 tahun ditemukan dalam kondisi leher terikat rantai di sebuah super market.
Bocah kelaparan itu dilaporkan dirantai oleh ayahnya yang kejam sebagai bentuk hukuman.
Putus asa karena kelaparan dan haus, bocah bernama Tikhon itu akhirnya berhasil kabur setelah belenggu dilehernya tak dipasang dengan benar oleh sang ayah.
Melansir dari Mirror (23/7/2019), Tikhon melarikan diri ke sebuah supermarket dekat rumahnya di desa Velikovechnoye, wilayah Krasnodar, Rusia.
Rantai metal masih mengelilingi leher bocah tersebut lengkap dengan gemboknya.
Terlihat dalam rekaman CCTV, ia mengambil makanan dari rak dengan kondisi memprihatinkan tersebut.
Staff yang terkejut melihat kondisinya segera menghampiri dan menanyakan tentang rantai di lehernya.
Baca Juga: Aplikasi FaceApp Disebut Berbahaya, FBI Lakukan Eksperimen Ini untuk Selidiki Kebenarannya
Tikhon kemudian menjelaskan bahwa dirinya dirantai dan dikurung oleh ayah di dalam gudang.
Ia berhasil kabur saat ayahnya yang seorang pebisnis membawa istri keduanya ke rumah sakit karena akan melahirkan.
Ditinggal dirumah sendirian, Tikhon memiliki kesempatan untuk kabur.
Ia berhasil kabur setelah menghancurkan kayu dimana rantai di lehernya ditautkan.
Tikhon memohon kepada para staff agar tak menghubungi ayahnya.
Staff menuruti kemauan Tikhon yang ketakutan dan akhirnya mereka menghubungi polisi.
Rantai di leher Tikho berhasil dilepas dengan bantuan petugas pemadam kebakaran.
Kepada petugas, Tikho mengaku ia sering dirantai di gudang, di ruang bawah tanah, atau pada traktor di rumah keluarganya.
Ia biasa dirantai dalam waktu yang lama.
Tikhon telah dibawa untuk mendapat perawatan medis dan akan dirawat di pusat rehabilitasi sosial.
Ketua komisi perlindungan anak The Kermlin, Anna Kuznetsova turun tangan untuk meminta Komite Investigasi Rusia menyelidiki dugaan kekerasan yang menimpa Tikhon.
Serta adakah hubungannya denga ambisi ayah Tikho yang diduga ingin terjun ke dunia politik.
Tikhon selama ini tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.
Setelah mengetahui apa yang terjadi, ibu kandung si bocah menuntut agar hak asuhnya dicabut.
"Aku khawatir dengan keadannya," ungkap ibu kandungnya, Viktoria.
"Aku ingin dia tinggal denganku bukan dengan ayahnya yang kejam itu."
Menurut keterangan Viktoria, pihak sekolah anaknya sempat menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai Tikhon.
Tapi pihak berwenang tak pernah mengambil tindakan.
Sang ayah - yang memiliki dua anak dengan istri keduanya - telah dipanggil untuk diinterogasi.
Namun ia justru mengatakan putranya merantai dirinya sendiri.
Penyelidikan masih berlanjut.