Dia mengenang, "Saya memberikan DNA saya ke pihak berwenang pada tiga kesempatan, dan polisi meminta saya untuk bersabar."
"Saya punya keinginan yang kuat untuk menemukan orangtuaku, tetapi saya tahu hanya ada sedikit harapan."
Berita yang ditunggunya tiba pada Mei, ketika penyelidik perdagangan mencocokkan DNA-nya dengan DNA orangtua kandungnya, yang juga menyediakan sampel kepada pihak berwenang dengan harapan menemukan putri mereka.
Shanshan, yang sekarang tinggal di kota Shaoguan, mengatakan, "Pada 5 Juli, polisi Yuanjiang memberi tahu saya bahwa saya bisa bertemu orangtua saya minggu berikutnya."
"Saya tidak tidur selama seminggu."
"Dalam 30 tahun terakhir saya tidak pernah menginjakkan kaki di Hunan, dan saya tidak memiliki ingatan tentang orangtua saya."
Gambar reuni mereka pada hari Kamis menunjukkan Shanshan tidak dapat menahan air matanya saat dia memeluk ibunya untuk pertama kalinya sejakkasus penculikannya.
Polisi Yuanjiang telah mengungkapkan bahwa antara 8hingga 13 Mei mereka menangkap tiga tersangka pria dan satu tersangka wanita, yang mereka katakan bertindak sebagai perantara dalam penjualan Shanshan kepada ayah angkatnya yang sekarang sudah meninggal.
Namun tersangka utama belum ditangkap. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)