Jokowi muda memiliki ambisi sendiri dan ia sadar ambisinya tak akan tercapai jika ia bekerja kepada orang lain.
Ia pun memutuskan membantu mengelola bengkel kayu milik ayahnya.
Dari situlah Jokowi mulai merintis usaha mebel kayu miliknya sembari menunggu kelahiran anak pertama.
Satu tahun kemudian, Jokowi mendirikan perusahan sendiri yang ia beri nama 'Rakabu', yang diambil dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.
"Saya sendiri mengalaminya mulai dari nol," ucap Jokowi dalam pertemuannya dengan asosiasi UMKM (18/6/2019) lalu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Rakabu berfokus memproduksi dan menjual barang-barang furnitur berbahan dasar kayu jati.
Ketika perusahannya masih seumur jagung, Jokowi menceritakan bagaimana tantangan yang harus ia hadapi.
Bisnis furnitur kayu jati tidaklah pasti. Bahkan dalam ulasan Arrajol, Jokowi disebut sempat nyaris bangkrut.
Namun, perusahaan Rakabu mendapatkan pinjaman sebesar Rp 500 juta dari Perusahaan Gas Negara.
Dan pada 1991, Rakabu mulai mengekspor produk dan menjadi populer bahkan hingga dapat menembus pasar Eropa.
Rakabu pertama kali membuka cabang di Eropa, tepatnya di Perancis melalui seorang klien bernama Bernard.
Sukses dengan usaha furniturnya, Jokowi bahkan diangkat menjadi Ketua Asosiasi Furnitur Surakarta.