Namun uniknya, bukannyamenyesal karena bermain game sampai lumpuh, dia malah pengen terus bermain video game.
Diabahkan menjerit kepada teman-temannya untuk terus bermain game saat dia dibawa ke rumah sakit dengan tandu.
Salah satu temannya, yang berada di tempat kejadian mengatakan, "Sepertinya dia telah kehilangan pergerakan sepenuhnya, dia tidak bisa bergerak sama sekali. Kami harus memanggil ambulans."
Bermain video game secara rutin ternyata bisa menyebabkan diagnosis kelainan kesehatan mental.
Dalam draft beta dari International Classification of Diseases ke-11, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan "gangguan permainan" dalam daftar kondisi kesehatan mentalnya.
WHO mendefinisikan kelainan tersebut sebagai pola perilaku "persisten atau berulang" dari tingkat keparahan yang cukup untuk menghasilkan gangguan signifikan pada area fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan atau bidang penting lainnya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)