Penampakan durian tanpa duri yang tak lazim membuatnya sempat dikira sebuah batu besar atau fosil buah dari zaman purba.
Lantaran tak berduri, kulit buah tersebut menjadi lebih tipis sehingga mudah dibelah meski hanya menggunakan tangan.
Terkejutlah para penduduk saat mencium aroma khas yang keluar dari daging buah yang telah matang.
Malangnya, di awal penemuannya, buah ini justru dicurigai beracun sehingga tak ada satupun warga yang berani menyantapnya.
Namun, stigma itu perlahan-lahan luntur setelah mereka merasakan sendiri kelezatannya.
Mengutip National Geographic (28/6/2019), jenis durian tanpa duri asli NTB tersebut kini resmi didaftarkan menjadi Varietas Unggul Nasional pada tanggal 22 April 2008 dengan nama Si Gundul.
Bibit buah durian Si Gundul juga telah disebarkan di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor.
Agar buah ini makin dikenal masyarakat, pengelola Taman Buah Mekarsari bahkan menjual bibit pohon durian ini.
Sayangnya, lantaran berbagai faktor, bibit-bibit tersebut belum juga berbuah meski berhasil tumbuh besar.
“Saat ini sudah dikembangbiakkan (bibit durian Si Gundul), sudah ribuan tapi belum berhasil berbuah,” ungkap Maisin dikutip dari National Geographic.
Maisin mengatakan, jika dilihat dari luar, durian Si Gundul memiliki bentuk menyerupai buah sukun namun tekstur kulitnya lebih keras.
Tak hanya bentuknya, besar durian unik ini juga nyaris sebesar buah sukun.