:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2019/10/16/3553805812.jpg)
SongSong Couple Bercerai, Pernikahan dengan Marga Sama Dahulu Dianggap Tabu Di Korea Selatan 
Melansir dari New York Times (11/9/1996), dahulu masyarakat Korea bahkan menganggap pernikahan dari satu klan dengan marga sama akan menodai nama marga tersebut.
Menurut cerita rakyat, larangan ini dibawa dari China pada awal abad ke-14 saat utusan Korea bernama Lee mengunjungi China.
Tuan rumah kemudian menanyakan kepada Lee siapa nama istrinya yang ternyata juga bermarga saat itulah sang tuan rumah berkata: "Ah, kamu bukan bangsawan. Kamu hanya rakyat biasa."
Sang utusan kemudian menyampaikan hal tersebut kepada kaisar sekembalinya ia ke Korea.
Dan saat itulah kaisar mulai melarang pernikahan sesama klan dengan marga yang sama.
Hal ini jelas menjadi beban tersendiri sebab di Korea banyak warganya yang berasal dari tiga klan terbesar yakni klan Kim, Lee, dan Park.
Peraturan ini baru sedikit melonggra setelah sebuah protes dilayangkan oleh seorang pengacara bermarga Kwak sekitar empat dekade lalu.
Ini lantaran banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi pada pasangan bermarga sama karena tahu mereka tak dapat menikah meski saling mencintai.
Melansir dari Koreaboo, larangan itu pernah dicabut sementara sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 40 tahun sampai akhirnya pada tahun 1997 pengadilan memutuskan larangan tersebut inkonstitusional.
Namun, sebenarnya baru pada tahun 2005, Pasal 809 akhirnya benar-benar dicabut dan pasangan dari marga yang sama dapat menikah secara sah selama mereka tidak memiliki hubungan darah.
