"Ternyata janinnya nggak berkembang, itu bukan ngelahirin tapi mengeluarkan janin yang tidak berkembang," ungkap Sandra Dewi saat ditemui Grid.ID di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2019).
"Langsung stress, mana saya umurnya udah tua, wah hancur dunia rasanya," lanjutnya.
Sandra Dewi sendiri belum mengetahui apa yang membuat janinnya saat itu tidak berkembang.
"Dan memang nggak ada yang bisa ngejelasin kenapa saya mengalami kegagalan pertama, blighted ovum, karena memang itu terjadi, di antara 3 ibu hamil ada 1 yang seperti itu," jelas Sandra Dewi.
Lalu, bagaimana menurut pakar kandungan?
Dikutip dari Kompas.com, Konsultan kesehatan kandungan dan kebidanan di Moolchand Fertility & IVF New Delhi India, Dr. Shweta Gupta, mengatakan bahwa kehamilan yang terlambat tidak selamanya buruk dan berisiko bagi perempuan.
Hal itu karena kini kemajuan iptek juga telah merambah ke bidang perawatan prakonsepsi dan prenatal.
Dengan kemajuan ilmu kedokteran, perawatan yang baik sebelum melahirkan, dan pemeriksaan rutin selama kehamilan, maka resiko kesehatan pada wanita hamil di usia 30-an dapat dihindarkan.
Selain itu, wanita yang hamil di usia 30-an tak perlu terlalu khawatir dengan kemungkinan-kemungkinan buruk tentang kehamilan di usia tersebut seperti resiko down syndrome.
Karena menurut konsultan kesehatan kandungan dan kebidanan yang satu ini, mayoritas bayi yang lahir dari usia lanjut umumnya normal.