Follow Us

Kisah Tragis Mantri Patra di Pedalaman Papua, Tetap Mengabdi Walau Ditinggal Rekan Kerja hingga Meninggal dalam Kesendirian

Moh. Habib Asyhad - Senin, 24 Juni 2019 | 11:37
Mantri Patra saat terbaring sakit.
Twitter @jayapuraupdate

Mantri Patra saat terbaring sakit.

Untuk mencapai pusat distrik di Naikere, warga setempat biasanya berjalan kaki selama tiga sampai empat hari.

Jalanan yang dilewati masih berupa jalan setapak menyusuri gunung dan lembah di tengah hutan belantara.

Pada awal Februari lalu, Mantri Patra bersama seorang rekannya diantar dengan helikopter ke Kampung Oya.

Mereka dijadwalkan bertugas selama tiga bulan dari Februari hingga Mei untuk kemudian dijemput kembali diganti petugas berikutnya.

Hingga akhir Mei 2019 belum juga ada helikopter yang datang menjemput.

Persediaan bahan makanan berupa beras, minyak goreng yang dibawanya pada tiga bulan lalu pun telah lama habis.

Demikian pula stok obat-obatan, semuanya telah habis dipakai.

Namun, Patra yang tinggal seorang diri setelah temannya sesama perawatmemutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki memilih tetap bertahan.

Dia terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya.

Mantri Patra saat mengunjungi rumah warga
Facebook Ros Milka Kamma

Mantri Patra saat mengunjungi rumah warga

Untuk mengisi hari, bujangan kelahiran 1988 ini selalu berintekrasi dengan warga setempat, dari berkunjung ke rumah warga, bermain bersama pemuda setempat hingga ikut berkebun bersama warga.

"Tiap sore dia pergi dengan anak-anak menyanyi-menyanyi," kata seorangwarga Oya yang dikisahkan Kepala Puskesmas Naikere Tomas Waropen di Wasior, Minggu (23/6/2019).

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest